MEVi-TDS
Indonesia terus berupaya untuk menciptakan kendaraan listrik. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sukses menciptakan kendaraan listrik yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Haznan Abimanyu selaku Plt. Kepala Pusat Tenaga Listrik dan Mekatronik, yang juga Koordinator PRN kendaraan listrik menyatakan bahwa kendaraan listrik ini diberi nama MEVi-TDS. Kendaraan listrik ini hanya bisa dikendarai oleh satu orang.
“Platform tersebut diperuntukkan bagi kendaraan satu penumpang. Secara global, kendaraan listrik masa depan untuk perkotaan memang dirancang untuk satu atau dua penumpang. Kendaraan ini sering disebut sebagai micro electric vehicle,” ujarnya.
Baca Juga:
- Daftar Mobil Terlaris di Tahun 2021
- Depok Kini Punya Banyak Perumahan Berharga Miliaran
- Tips Dekorasi Rumah Sesuai Fengshui Agar Mendatangkan Cuan Melimpah di Tahun 2022
Micro Electric Vehicle-Teleoperated Driving System (MEVi-TDS) adalah kendaraan listrik yang dirancang dengan sifat otonom atau dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Secara desain, MEVi-TDS memiliki tampilan yang sederhana dan hampir menyerupai beberapa kendaraan listrik berukuran mini yang sudah ada sebelumnya. Memiliki dimensi panjang 1.475 milimeter, lebar 990 milimeter, serta tinggi 1.470 milimeter, kendaraan ini mengandalkan tenaga dari keberadaan baterai lithium-ion 48 Volt 12 Ah.
Ya, kapasitas baterai mobil ini memang cukup kecil. Oleh karenanya, waktu pemakaiannya pun terbatas di kisaran 46 menit dan hanya mampu meluncur dengan kecepatan maksimal 10,88 kilometer per jam. Meski begitu, menurut keterangan yang dipublikasi BRIN kapasitas baterai yang ada akan ditingkatkan dengan catatan tanpa menaikkan kecepatan maksimalnya.
MEVi-TDS
Berbicara mengenai cara kerjanya, kendaraan ini akan dikendalikan dari jarak jauh melalui command control atau pusat pengendali yang sudah dilengkapi dengan tiga monitor untuk simulator driving force wheel, dan perangkat workstation lengkap dengan GPU untuk memproses data dari kendaraan.
Untuk mendukung konsep kendaraan otonom, mobil ini dilengkapi dengan 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU yang bisa dipantau oleh pengendali untuk mengetahui orientasi kendaraan, GPS untuk mengetahui posisi kendaraan secara tepat, dan empat buah kamera yang berfungsi sebagai penglihatan.
Pusat pengendali yang berperan sebagai pemroses data pada kendaraan MEVi-TDS mengandalkan Nvidia Jetson AGX Xavier, yakni sebuah komputer AI yang memang dikhususkan untuk mesin otonom dan berperan menghubungkan komunikasi dengan perangkat workstation yang berada di pusat pengendali, menggunakan jaringan WiFi yang terhubung dengan infrastruktur telekomunikasi.
Pihak BRIN mengungkap jika MEVi-TDS ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal dari kehadiran kendaraan otonom dengan kapasitas penumpang yang lebih besar, seperti mikro bus dan sejenisnya.